BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlaq
merupakan hal utama dalam produksi yang wajib yang di perhatikan oleh kaum
muslimin, baik secara individu maupun bersama sama, yaitu bekerja pada bidang
yang di halalkan oleh Allah SWT.
Seorang
produsen muslim harus brbeda dengan dari system konvensional yang tidak
memperdulikan batas-batas halal dan haram. Akan tetapi seorang muslim harus
memproduksi yang halal dan tidak merugikan diri sendiri maupun masyarakat
banyak,namun tetap dalam norma dan etika serta akhlaq yang mulia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
definisi produksi?
2. Apa
fungsi Produksi?
3. Bagaimana
cara mekasimumkan produksi dan meminimunkan biaya?
4. Bagaimana
efisiensi Produksi?
5. Apa
dampak produksi bagi seorang Muslim?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui
definisi produksi
2. Mengetahui
fungsi Produksi
3. Mengetahui
cara mekasimumkan produksi dan meminimunkan biaya
4. Mengetahui
efisiensi Produksi
5. Mengetahui
dampak produksi bagi seorang Muslim
BAB
II
PERILAKU
PRODUKSI DALAM ISLAM
A.
Definisi Produksi
Kata produk berasal dari bahasa inggris “product”
yang berarti sesuatu yang diproduksioleh tenaga kera sejenis.
Produksi merupakn suatu kegiatan yang dikerjakan
untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru dengan
menggunakan sumber daya alam yang ada sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan menambah daya guna suatu benda dengan menguba sifat
dan bentuknya dinamakan produksi barang.[1]
B.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi ialah suatu fungsi atau persamaan
yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan tingkat (kombinasi)
penggunaan input. Maksudnya tingkat produksi suatu barang tergantung kepada
jumlah modal, jumlah tenaga, jumlah kekayaan alam dan itkat teknologi yang di
gunakan. 4 fungsi terpenting dalam fungsi produksi adalah :
1. Proses
pengolahan, merupakan tetode atau teknik yang di gunakan untuk pngolahan
masukan (inputs).
2. Jasa
jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk
penetapan tehnik dan metode yang akan di jalankan, sehingga proses pengolahan
dapat di laksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanan,
merupakan penettapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi
dan operasi yang akan di lakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4. Pengndalian
atau perwatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai
dengan yang di rencanakan,sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan
pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat di laksanakan.
Jadi
fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih rendah menjadi
sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya yang
ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumber-sumber lainnya,
shinggal produk yang d hasilkan dapat memberikn kepuasan pada konsumen [2]
C.
Memaksimumkan Produksi dan
Meminimumkan Biaya
Keuntungan
atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan
diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian
akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan
maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi
mencapai tingkat yang lebih besar.
Dalam membicarakan
persoalan yang dinyatakan alam pertanyaan
(1) dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal
adalah Rp 15.000, upah tenaga kerja Rp 10.000, dan biaya yang disediakan oleh
produsen Rp 300.000. dengan uang sebanyak Rp 300.000 produsen dapatbsekirnya
membeli satu jenis factor produksi saja, memperoleh 20 unit modal atau 30
tenaga kerja.
Untuk dapat membuat
analisis mengenai persoalan (2) perlu dibuat pemisalan mengenai tingkat
produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500
unit. Factor produksi terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya
yang dikeluarkan adalah Rp 210.000.[3]
D.
Efisiansi Produksi
Efisiensi
produksi adalah menghasilkan output pada suatu tingkat kualitas tertentu dengan
biaya yang lebih rendah.
Metode
untuk meningkatkan efisiensi produksi sbb:
1. Teknologi
Otomatisasi pekerjaan
diselesaikan oleh mesin tanpa penggunaan karyawan.
Panduan otomatisasi
yang efektif:
a. Perencanaan
b. Penggunaan
otomatisasi berlebih pada semua bagian proses produksi
c. Pelatihan
d. Evaluasi
biaya dan manfaat dalam jangka waktu tertentu
2.
System Ekonomi
Skala
ekonomi mereflesikan timbulnya biaya rata-rata yang lebih rendah sebagai akibat
dari produksi dengan volume yang lebih besar.
3.
Restrukturisasi
a.
Restrukturisasi mencakup revisi terhadap
proses produksi dalam usaha memperbaiki efisiensi. Jika restrukturisasi
berhasil mengurangi biaya produksi barang atau jasa dapat meningkatkan
keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan.
b.
Re-engineering, yaitu rancang ulang
truktur organisasi dan operasi perusahaan. Re-engineering menuntut perusahaan
melupakan cara lama dalam beroperasi dan berusaha membangun system yang terbaik
dari awal.
c.
Perampingan, yaitu mengurangi jumlah karyawan.
Perusahaan menentukan berbagai posisi pekerjaan yang dapat di eliminasi tanpa
memengaruhi volume atau kualitas produk yang dihasilkan.[4]
E.
Dampak Produksi bagi Seorang Muslim
Berproduksi merupakan bagian dari sikap syukur atas
nikmat Allah SWT. Anugerah yang diberikan Allah adalah untuk keharmonisan dalam
hidup dan kehidupan ini yang mampu menjadikan suasana lebih kondusif dalam
melakukan usaha sesuai deengan ajaran islam.dengan demikian dampak poduksi bagi
seorng muslim yaitu:
a.
Menimbulkan sikap syukur yang timbul
atas kesadaran bahwa apa pun yang ia temui bisa dimanfaatkan sebagai input
produksi.
b.
Menjadikan manusia untuk tidak mudah
putus asa dalam produksi krena suatu alasan tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya
sehingga produksi dalam islam akan mendorong seorang muslim untuk melakukan
usaha yang lebih kreatif.
c.
Seorang muslim akan menjauhi praktek
produksi yang merugikan orang lain/kepentingan-kepentingan sesaat. Misalkan
riba.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan produksi merupakan dari konsumsi dan
distribusi. Perilaku produksi yang menghasilkan barang dan jasa,kemudian di
konsumsi oleh para konsumen. Tanpa di produksi maka kegiatan ekonomi akan
terhenti, begitu pula sebaliknya. Seluruh perilaku konsumsi terikat pada tataran
nilai moral dan teknikal yang islami, perilaku produksi harus memperhatikan
aspek-aspek sosial pada masyarakat.
B. Saran
penyusun sangat menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih
sangat banyak kekurangan, dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penyusun menyarankan kepada semua pihak pembaca dan membahas makalah ini, agar
lebih banyak lagi menambah literature-literatur sepaya dapat menambah
pengetahuan kita terhadap bagaimana penerapan Dasar-dasar ekonomi Islam terhadap dunia pendidikan. Yang tentunya masih
banyak referensi-referensi terhadap makalah yang kami buat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Ekonomiduniaislam.blogspot.com/2013/02/produksi-dalam-ekonomi-islam.html?m=1
12.23wib
Ridwanmuslim.wordpress.com/2012/01/09/fungsi-produksi
Jeffy-louis.blogspot.com/2011/01/teori-produksi-dan-kegiatan-perusahaan.html
Stiebanten.blogspot.com/2011/05/metode-meningkatkan-efisiensi-produksi.html
Mbegedut.blogspot.com/2011/03/konsep-dan-faktor-produksi-dalam-2431.html
[1]
Ekonomiduniaislam.blogspot.com/2013/02/produksi-dalam-ekonomi-islam.html?m=1
12.23wib
[2]
Ridwanmuslim.wordpress.com/2012/01/09/fungsi-produksi
[3]
Jeffy-louis.blogspot.com/2011/01/teori-produksi-dan-kegiatan-perusahaan.html
[4]
Stiebanten.blogspot.com/2011/05/metode-meningkatkan-efisiensi-produksi.html
[5]
Mbegedut.blogspot.com/2011/03/konsep-d’an-faktor-produksi-dalam-2431.html